Cara Setan Menggoda: Menghilangkan Rasa Terima Kasih

Bersyukur kepada Allah
Berterima kasih kepada Allah adalah doa terbaik 


Sebenarnya subjudul catatan kali ini adalah 'menghilangkan rasa syukur'. Hanya saja kosakata 'syukur' lebih lekat kepada wacana bernuansa agama. Padahal syukur dan terima kasih keduanya sama saja. Bermakna sama dan dibutuhkan oleh kehidupan manusia. Syukur memiliki arti yang sama dengan terima kasih, yaitu rasa penghargaan dan apresiasi terhadap apa yang sudah diberikan kepada kita oleh orang lain maupun oleh Allah Swt.

Baik syukur maupun terima kasih, keduanya sangat penting bagi kehidupan manusia. Dengan bersyukur atau berterima kasih, kita akan selalu merasa cukup dengan apa yang kita miliki dan tidak selalu menginginkan lebih banyak lagi. Selain itu, bersyukur dan berterima kasih juga dapat meningkatkan kebahagiaan dan kepuasan dalam hidup, serta membantu kita untuk mengatasi perasaan kecewa dan tidak puas.

Sesungguhnya kekuasaan Allah dan kebesaran-Nya sudah melekat kepada alam semesta ini, termasuk di dalam semesta adalah manusia. Kekuasaan Allah hanya dapat dilihat dari kacamata syukur atau bentuk-bentuk perilaku yang mengungkapkan rasa terima kasih. Rasa terima kasihlah yang dapat mendekatkan seorang hamba kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Dalam Islam, rasa syukur atau terima kasih merupakan salah satu bentuk ibadah yang sangat penting, sedangkan ekspresi atau ungkapan syukur merupakan sunnah yang sangat dianjurkan.

Dengan bersyukur dan berterima kasih, kita menunjukkan rasa ketaatan dan penghormatan kepada Allah, serta mengakui kebesaran-Nya sebagai Pencipta dan Pemberi segala nikmat. Ketika kita memahami bahwa segala yang kita miliki dan nikmati berasal dari Allah, maka rasa syukur dan terima kasih akan muncul dengan sendirinya.

Di antara cara setan menggoda manusia adalah dengan mendangkalkan rasa syukur ini, mendangkalkan rasa terima kasih kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Oleh karena itu hidupnya akan dipenuhi dengan perasaan-perasaan keluh kesah, kecewa, putus asa, merasa paling rendah, paling hina, merasa tidak bisa dan perasaan-perasaan sejenis yang sebenarnya merupakan kebalikan dari rasa syukur.

Kehidupan manusia memang tidak akan lepas dari masalah dan masalah. Tetapi tentu saja di antara masalah-masalah itu sama sekali tidak menghabiskan rahmat Allah subhanahu wa ta'ala. Kacamata syukur dapat melihat rahmat Allah subhanahu wa ta'ala melampaui masalah-masalah yang timbul. Karena Allah subhanahu wa ta'ala tentu saja lebih besar dari masalah-masalah tersebut.

Setan akan selalu menggiring manusia mendorong ke jurang keputusasaan. Sehingga manusia tidak memiliki rasa terima kasih dan makin menjauh dari Allah subhanahu wa ta'ala. Suatu keadaan yang disukai oleh setan dan tidak disukai Allah subhanahu wa ta'ala. Karena putus asa dekat pada kekufuran.

Di dalam Al-Quran dalam banyak ayat Allah menyebutkan bahwa manusia lebih banyak kecenderungannya untuk tidak bersyukur. Dengan keadaan kurang bersyukur ini akhirnya manusia tidak mampu melihat potensi dirinya dan potensi yang ada di sekitarnya. Atau jika dia mampu melihat semua itu, maka dia akan menggunakan dengan semena-mena.

Setan tentu saja tidak dapat mengalahkan Allah subhanahu wa ta'ala. Peran setan hanyalah sebagai katalisator kejahatan dalam diri manusia. Sementara iman yang kuat dan rasa syukur mendalam yang tertuju pada segala penjuru dapat menjadi stabilisator kehidupan yang dapat menghindarkan diri dari perilaku-perilaku dan perasaan negatif yang timbul sebagai akibat dari hilangnya rasa syukur.

Terkadang kita bisa merasakan kesulitan untuk bersyukur atau berterima kasih karena terlalu terfokus pada kekurangan atau hal-hal yang tidak berjalan sesuai harapan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk terus melatih diri agar selalu memiliki rasa syukur dan berterima kasih atas apa yang telah diberikan oleh kehidupan, Tuhan, atau orang lain. Hal ini akan membantu kita untuk hidup dengan lebih bahagia, damai, dan penuh rasa syukur.

Dengan bersyukur dan berterima kasih, kita menunjukkan rasa ketaatan dan penghormatan kepada Allah, serta mengakui kebesaran-Nya sebagai Pencipta dan Pemberi segala nikmat. Ketika kita memahami bahwa segala yang kita miliki dan nikmati berasal dari Allah, maka rasa syukur dan terima kasih akan muncul dengan sendirinya.

Selain itu, rasa syukur dan terima kasih juga dapat membantu kita untuk selalu merasa rendah hati dan menghindari sifat sombong dan angkuh. Dengan merasakan betapa besar nikmat dan karunia yang diberikan oleh Allah, kita akan selalu ingat bahwa segala sesuatu yang kita miliki adalah karunia dari-Nya dan bukan karena kemampuan atau kehebatan kita sendiri.

Dalam Islam, syukur dan terima kasih juga dianggap sebagai jalan menuju ridha Allah. Dengan selalu bersyukur dan berterima kasih, kita akan senantiasa berusaha untuk memenuhi tugas dan kewajiban kita sebagai hamba-Nya, serta berusaha untuk menjauhi segala bentuk kesalahan dan dosa.

Wallahul muwafiq ila aqwamit Thoriq.

Posting Komentar untuk "Cara Setan Menggoda: Menghilangkan Rasa Terima Kasih"